Rabu, 13 Januari 2010

Puisi untuk Ia...

Ia... perempuan berwajah puisi

dari senyumnya,
air mata itu menetes pelan-pelan..
bersama diamnya yang tak berkesudahan...
demi sang laki-laki yang Ia sayangi...

namun air matanya entah berwarna apa..
isaknya entah berwangi apa...
berasa apa?

dan.....
Ia adalah lirik yang mana?
Ia adalah nada yang mana?
simfoni yang mana?

dan...
keikhlasan apa?

tapi sungguh...
tulus kusimpan kecupku di keningnya..
demi puisi yang ia puisikan lagi..

Tidak ada komentar:

satu dan seterusnya (7)

waktu skrg menunjukkan kurang 9 menit jam 03.00 masih hari sabtu, 16 kosong satu 2010...hehe jadi keenakan belajar nulis... 7. tema kali ini...