Cintaku padamu seputih salju
Sebesar kala ia menggunung
Namun rela leleh lalu memusnah
Kala matahari kesadaranmu akhirnya menjemputmu
Cintaku padamu juga sebening embun pagi
Sejernih kala ia tertetes namun ikhlas menguap dan menghilang
Kala matahari hatimu kkhirnya menguapkannya
Cintaku padamu lebih indah dari pelangi selepas hujan
Jauh lebih bersahaja dari seluruh sketsa warna-warninya
Namun rela memudar
Demi matahari yang akhirnya bersinar cerah menyertai perjalanan hidupmu
Cintaku padamu segemerlap gemintang
Banyak bertaburan hingga kau tak mampu membilangnya
Namun ikhlas setulus-tulusnya tergantikan
Oleh sejuta matahari pengharapanmu
Sayangku padamu seteduh purnama
Juga sebulat janjinya untuk melepas sinarnya
Untuk matahari jiwamu
Rabu, 13 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
satu dan seterusnya (7)
waktu skrg menunjukkan kurang 9 menit jam 03.00 masih hari sabtu, 16 kosong satu 2010...hehe jadi keenakan belajar nulis... 7. tema kali ini...
-
Ia... perempuan berwajah puisi dari senyumnya, air mata itu menetes pelan-pelan.. bersama diamnya yang tak berkesudahan... demi sang laki-la...
-
waktu skrg menunjukkan kurang 9 menit jam 03.00 masih hari sabtu, 16 kosong satu 2010...hehe jadi keenakan belajar nulis... 7. tema kali ini...
-
nah.... malam tadi tidur jam 1.00, terbangun jam 04,50... pas bangun, si Ulla (my cousin) masih asik aja maen FB (maklum lagi dapat hotspot ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar